Olahraga... Kok Ga Sempat?

Memang sudah merupakan resolusi tahun ini untuk tidak lagi berkeluh kesah, terutama yang berhubungan dengan lalu lintas jalan raya di jakarta raya. Jadi anggap saja tulisan ini sebagai sekedar curhat, tapi bukan berkeluh kesah.
Walaupun jauh sekali dari sosok seorang atlet, baik dari segi perawakan maupun stamina, saya adalah orang yang sangat percaya dengan peribahasa: mens sana in corpore sano (semoga bener nulisnya). Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, betul sekali! Entah bagaimana, sudah beberapa kali saya menderita insomnia akut sampai harus mengunjungi dokter dan sarannya hanya satu: olahraga lebih teratur lagi, mbak yu... Secara teori -ini menurut dokter-dokter itu- olahraga menstimulasi kelenjar-kelenjar untuk melepaskan hormon endorphin, si hormon yang bertanggung jawab atas ketenangan dan rasa bahagia. Tanpa perlu dikuliahin panjang lebar oleh dokter/slash psikiater ini tentang pentingnya olahraga secara teratur, saya memang kebetulan termasuk orang yang agak ketergantungan berolahraga, baik untuk kesehatan dan bentuk tubuh, tapi yang terpenting adalah untuk mood saya. Kalau misalnya saya hiatus berolahraga untuk seminggu, sudah dipastikan mood saya berantakan untuk seminggu berikutnya. Mungkin karena peran si endorphin tadi.
Ketika masih muda dulu, saya senang sekali menghabiskan waktu di pusat kebugaran. Setidaknya seminggu 3 kali, saya lakukan sehabis pulang dari kantor. Pulang ke rumah sekitar jam 9-10 malam, sedikit saja makan malam, ngobrol-ngobrol dulu sama papa mama dan adik-adik tercinta & keponakan, lalu siap-siap untuk tidur.. Zzzzz... Mood terjaga, badan terasa segar, timbangan terjaga, pikiran tenang, hati pun riang. Terlebih lagi ketika saya ditugaskan bekerja lapangan di Bontang, Kalimantan. Kehidupan di sana yang minim hiburan dengan jam kantor yang cukup teratur (dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore) membuat banyak waktu kosong sesudah jam kerja untuk beraktivitas di alam terbuka. Setiap hari saya usahakan untuk bergerak, entah itu jogging di pantai (udaranya fresh sekali), berenang di olympic size swimming pool milik kompleks, aerobik dengan lagu disdut yang asoy geboy mana tahaaaaannn, belajar pukul2 bola di lapangan golf, atau sekedar berdansa salsa dengan teman saya yang kebetulan adalah guru salsa. Tidak disangka, hidup di daerah cukup terpencil justru membuat kualitas kesehatan langsung meningkat.
PUlang ke Jakarta sekitar awal tahun lalu, saya harus berpikir keras mengatur waktu untuk berolahraga. Kesibukan yang meningkat drastis, ditambah lagi kegiatan menyiapkan perkawinan yang lebih sibuk lagi, membuat kualitas kesehatan turun menukik tajam. Saat inilah saya menderita lagi insomnia yang sangat parah, mood yang sangat amat cranky, dan hidup dalam tekanan kerja seakan-akan tiada kehidupan lain selain bekerja. Saat inilah saya berkenalan dengan yoga dan mulai teratur melakukan yoga, dari setiap minggu di kelas, dan lama-lama saya mulai melakukannya tiap hari di rumah. Memang berat badan saya menyusut cukup banyak mendekati target ideal tanpa harus diet berlebihan, tapi tetap saya butuh olahraga kardiovaskuler seperti aerobik, joggig atau berjalan-jalan, untuk sekadar bersenang-senang dan merasa aktif. Ini sangat sulit dilakukan di tengah kesibukan di kantor, di rumah, dan tersumbatnya jalan-jalan raya di malam hari. Oh!
Untunglah lambat-laun saya mulai meniti lagi dari mula trik-trik untuk hidup teratur lagi. Yoga setiap hari tetap saya lakukan, treadmill dan berenang di akhir minggu tetap saya usahakan, dan kini ditambah lagi ritual meditasi setiap malam dan pagi. Ritual ini membuat saya lebih optimis dalam menghadapi hari-hari kerja yang suka unpredictable (kadang exciting, kadang membuat saya bored to death), dan mungkin mulai minggu depan saya berkomitmen untuk berolahraga lebih sering lagi dengan mendaftarkan diri di pusat kebugaran dekat kantor saya. Semoga kali ini terealisasi! :)



Reader Comments (7)
Gw sekarang lg rajin jalan ngelilingin komplek.
Tapi badan gw gak langsing2...hihii..
Masalah kita sama aja... Olahraga. Lucunya dulu gue suka banget yang namanya olahraga... Lari di senayan, main basket, berenang and so on...
Tapi, justru sejak kerja jadi berhenti. Kayaknya itu karena kerjaan gue waktunya agak2 aneh... Bisa pulang jam 3 pagi trus masuk kantor jam 10...
Akhirnya, udah keburu males...
But, you mention Yoga here... I'm quite interested... Tapi disini belum tau dimana.. Baru nyoba reflexiology... (itu bukan olahraga ya?)HAhaha!
Feli... i've replied ya.. tentang cerita2 pengalaman di field itu, hmm, ngomong2 bagus juga tuh untuk ide posting-an ntar2an...
Ayu... gimana percobaannya, sukses ga? :)
Fortuna... ngomong2 gw juga keranjingan reflexiology nih! haha, nikmeh duniee, pasti sampe puleszzzzzzz....
Deas... you go girl! enaknya bisa lari2 keliling di udara terbuka.... rumah gw deket jalan besar sih... :(