« Mimpi-Mimpikyuuu... :) | Main | Ah... Akhirnya: Newly Bought Domain! »
Thursday
Mar162006

Surat Kaleng Yang Kunanti

308422-170958-thumbnail.jpgSudah lama saya ingin berbagi cerita ini. Tapi lalu saya agak dilema: cocokkah topik seperti ini dimasukkan ke dalam blog saya, apakah tidak seperti terlalu serius, terlalu nggak nadia banget, sukar dimengerti dan lain-lain dan sebagainya. Hanya saja kemaren saya berpikir… 'hmm, blog amatiran saya ini kan selain untuk sarana berhalo-halo dengan kawan-kawan lama dan baru, juga dimaksudkan sebagai online scrapbook yang tujuannya adalah sebagai media untuk mengekspresikan segala sesuatu pemikiran dan perkembangan (atau pengurangan?) terkecil sekalipun yang ada dalam hidup saya yang menjadikan saya tumbuh'.. Setelah berpikir begitu, mantaplah saya rasanya untuk memposting ini.

Ini true story. Tepatnya mulai sekitar 3 tahun lalu, atau akhir tahun 2002, ada surat kaleng yang selalu mampir di mailbox saya…. Pengirimnya bernama: si_fulan@yahoo.com. Anonim. Pertama-tama saya penasaran, saya kirim balik ke dia, coba-coba bertanya: "kamu siapa sih? Rajin amat ngirim beginian!". Tidak dibalas. Lalu seminggu kemudian dia kirim lagi email yang berbeda tapi isinya similar, saya reply lagi: "ngaku deh lo, gw kenal ga sih sama lo?". Tidak juga dibalas. Begitu setiap minggu sampai suatu saat saya Cuma membalas: "siapa pun kamu, saya berterima kasih sekali. Jangan berenti2 ya, kirimin saya surat kaleng". Masih tidak dibalas juga. Ah… mungkin dia lebih senang tidak diketahui, jadi sekarang saya diam saja. Si pengirim surat kaleng ini -sebut saja namanya si fulan, karena tampaknya dia senang dipanggil begitu- sampai hari ini pun masih rajin mengirimkan saya email-email kalengan… yang isinya selalu membuat saya tersenyum di pagi hari ketika melihat nya di mailbox saya dan membuat saya merenung di malam hari memikirkan isinya. Tapi tenang, saya tidak sedang selingkuh kok! :D

Bagaikan bisa membaca pikiran saya dari waktu ke waktu, si surat kaleng ini sering berbicara tentang hal yang saya resahkan pada saat itu. Entah bagaimana caranya, kadang seperti merasa: nnah, ini dia jawabannya! Isinya kebanyakan mengenai cinta kepada Sang Pencipta…. tidak dilontarkan dengan cara dogmatis yang biasa diajarkan di kelas-kelas agama ketika saya kecil dahulu, tapi lebih ke pengenalan Cinta Nya… kata-kata nya menyentuh dasar hati saya, seakan-akan surat kaleng ini mengerti apa yang saya butuhkan: kehangatan Cinta Nya dan kerinduan saya kepada Nya.

Ahh.. Saya ingat tahun-tahun sebelum 2002. Hidup dalam ambisi ingin sukses, sebagai wanita muda yang mandiri, yang ingin beda dari yang lain, dan mengejar segala recognition selagi bisa. Juga lagi seru-serunya menikmati gegap gempita nya dunia malam, hampir setiap minggu dihabiskan di kehebohan lantai dansa dan pesta-pesta meriah ibu kota, pokoknya menikmati masa muda selagi bisa. Dengan bangga nya saya berteriak lantang bahwa saya punya motto: Work hard, Party hard! Sejenak merasa senang, merasa being on the top of the world, tapi waktu itu juga sebenernya ada ruangan hampa di dalam hati, sesuatu yang saya tidak bisa definisikan. Begitu saya jalani hari demi hari, selama bertahun-tahun, sampai saya merasa terbiasa dan mengindahkan rasa kehampaannya. Pada saat inilah si surat kaleng dengan bahasa nya yang sederhana seakan-akan membantu mendefinisikan kembali rasa hampa itu. Membuat saya tersadar, saya hampir bisa memiliki apa saja yang saya mau (kalau saya berusaha), kecuali satu: Cinta.

Di antara kerumitan segala teori ketuhanan yang dibahas umat manusia modern -dan terus terang saya sering terjebak di dalam kerumitan bahasan-bahasan itu-, satu yang saya lupa, yaitu mengenal hati saya sendiri. Hati saya yang bertahun-tahun bagaikan Cinderella yang tidak diperhatikan oleh ibu tiri: begitu suci dan mulia, tapi tidak diurus dengan benar, tidak diberi makan yang bergizi, tidak dinina-bobo. Hati yang suci, yang hampa, yang tidak dicumbu selama bertahun-tahun, yang berusaha memberi-tahu saya sesuatu tapi tidak pernah saya dengarkan… Bagaikan si ibu tiri Cinderella yang memanjakan dua anaknya (Drucella dan Anastasia), begitulah saya memanjakan fisik dan ambisi saya selama ini. Ahh… saya tidak pernah mendengarkan jiwa dan hati saya! Saya tidak pernah mendengarkan si Cinderella sang puteri. Pantas saja saya tidak pernah mengenal Cinta.

Sama sekali tidak bermaksud menyampaikan bahwa si surat kaleng ini sebagai "penolong" jiwa hampa saya, tapi saya harus akui bahwa si surat kaleng ini sangat mendampingi saya. Surat kaleng yang anonim. Entah dari siapa. Mungkin ini jugalah salah satu cara dari sekian banyaknya cara si Cinta dan Sang Pencipta memperhatikan saya, membawa kesadaran ke tahap yang lebih tinggi, melalui jiwa dan hati saya. Pagi ini si surat kaleng muncul lagi, berbicara tentang HIDUP dan ADA, tentang jiwa dan Cinta. Seperti biasa, si surat kaleng seakan bahu-membahu bersama saya, membahas persis apa yang saya sedang saya pikirkan sebulan belakangan ini.

Setelah terus muncul selama 3 tahun ini, kadang seminggu sekali, kadang dua minggu sekali, sebulan sekali, dan akhirnya saya memutuskan untuk men-share di sini. Mungkin nantinya setiap kali dia muncul, saya pasang juga di sini. Media nya memang melalui pendekatan Islami. Semoga si fulan nggak keberatan surat nya dipasang di sini.. :)

Bismillahirahmanirrahim,
 
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya. (QS. 6:122)
 
Sahabat, semoga kita selalu dilimpahkan cahaya-Nya yg membimbing kita kearah kesadaran..
 
Coba rasakan ketika kita memejamkan mata …apa yang kita rasakan..ialah kesadaran hidup atau kesadaran ADA …itulah diri kita yang sebenarnya … Ketika jiwa kita shalat, maka kita tidak merasakan adanya tubuh ini, karena memang kita bukanlah tubuh ini …karena tubuh ini hanyalah alat…
 
jiwa bersifat luas ... tak terbatas, sehingga kita merasakan yang ada adalah HIDUP … tidak bermata, tidak bertelinga, tidak bertubuh … tidak seperti apa yang kita rasakan sekarang. (tubuh kasar ini )
 
…manusia itu hanya ada dua unsur, tubuh yang dibuat dari sari pati alam, kemudian setelah di sempurnakan bentuknya maka di hembuskan ruh-Ku …(Al hijir : 28-29)
 
Sahabat, ketika belum ada apa-apa yang ada hanya Allah, ... itulah tauhid, pengesaan adanya tuhan ... tiada sesuatu disampingnya …. Fana bisa berarti tiada/lupa … ketika kita tiada / lupa itulah hakikat Tuhan, karena jika kita masih ada, maka kita tidak akan bisa melihat hakiki Tuhan. Karena akan bercampur dengan konsepsi diri kita dan alam, padahal Tuhan tidak bisa diserupakan dengan makhluknya … selama manusia itu ada, ... selama itu pula manusia melihat Tuhan dengan sangkaanya, bukan hakikinya. Seperti yang maha pengasih, ... yang maha gagah, ... yang maha adil,…semua itu adalah konsepsi manusia, dan merupakan hijab untuk melihat hakiki Tuhan … untuk melihat yang sebenarnya, kita harus tiada ... Kesejatian itu akan tampak, ... bukan konsepsi manusia (innani ANA Allah, laa ilha illa ANA, fa'budni), … sesungguhnya AKU ini Allah, tiada tuhan kecuali AKU, maka sembahlah AKU …(Qs: Thaha:14)
 
Kemarin saya bertemu dengan seorang sahabat. Tanpa terasa ia bercerita tentang harmoni hidup masa dulu dan kini. Cobaan hidup yg terus menerus membuat dirinya makin dewasa; Ia bilang, ”saya sadar banyak hal negative yg terjadi pada diri saya sebelumnya … tapi… , saya slalu berprasangka baik pd Tuhan bahwa Ia slalu menjaga dan mengembalikan untuk ingat padaNya. Dia begitu maha pengasihnya walau kita tadinya menjauh dariNya, saya cuma punya satu keyakinan…. Karena Dia-lah kita bisa menemui-Nya, saya yakin akan selalu ada yang melindungi kita, Sang Pengatur Alam semesta ini, saya ingin tiap langkah hidup ini lebih berarti juga dengan sesama… “
 
Ya Rabb, ampunilah segala dosa yang telah aku lakukan,
Dan segala kesalahan yang telah aku kerjakan,
Maha Suci Engkau dengan segala pujiMu,
 
Telah aku menzalimi diriku sendiri,
Dan telah aku berani melanggarnya dengan kejahilanku,
Akan tetapi aku tetap tenteram, kerana bersandar pada ZikrMu dan kurniaMu padaku
 
Ya Rabb, pelindungku, betapa banyak kejelekan diriku telah Engkau tutupi,
Betapa banyak malapetaka telah Engkau atasi
 
Ya Rabb, aku bermohon kepadaMu dengan segala KekuasaanMu,
jangan Engkau hijab doaku kerana keburukan amal dan perangaiku,
Dan jangan Engkau bukakan rahasiaku yang tersembunyi, yang telah Engkau ketahui,
Dan jangan Engkau segerakan siksa padaku,
Kerana perbuatan buruk dan kejelekan yang aku lakukan dalam bersendirian,
kerana kebiasaanku untuk melanggar batas, dan kebodohanku,
 
Ya Allah, dengan kemuliaanMu, sayangilah diriku dalam segala keadaan,
kasihilah diriku dalam segala perkara,
 
Ya Allah, terimalah pengakuanku,
kasihanilah beratnya kesukaran-kepedihanku,
dan lepaskanlah daku dari kekuatan belengguku,
 
Ya Rabbi, kasihanilah kelemahan tubuhku,
Dan lembutnya kulitku dan kerapuhan tulangku,
 
Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
dan menyebutkan, mentarbiyyahku, memperlakukanku dengan baik,
Dan memberiku kehidupan kerana permulaan kurniaMu,
kerana Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
berilah aku kurniaMu,
 
Ya Ilahi, Junjunganku, Pemeliharaku, apakah Engkau akan menyiksaku dengan apiMu,
setelah aku mengesakanMu,
Setelah hatiku tenggelam dalam ma'rifatMu,
Setelah lidahku bergetar menyebutMu, dan setelah hatiku terikat dengan cintaMu
 
Jadikan daku dekat padaMu, sepertimana dekatnya orang-orang yang ikhlas
dan takut kepadaMu,
dan takut sepertimana takut-takutnya orang-orang yang yakin,
 
Sesungguhnya, semua ini tidak akan tercapai, melainkan dengan kurniaMu,
dan limpahkanlah kepadaku kemurahanMu,
 
 Sahabat,
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu di kembalikan. (QS. 2:28)
 
Dialah…Allah
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. 67:2)
 
Alhamdulillahirabbil’alamin

PrintView Printer Friendly Version

References (1)

References allow you to track sources for this article, as well as articles that were written in response to this article.
  • Response
    Response: Oscar Marsh
    White I was to be over-scrupulsome when it's the right direction to its place?

Reader Comments (3)

Wah Nad..u r so cool.Kalo gw dpt email dr org yg gw gak kenal,gw pasti takut duluan.
But good though....si fulan kasih email yg penuh dgn makna.

Aneh nya kenapa dia malu untuk buka jatidiri dia ama elo?.Kalo mau berteman open aja,ya gak?.
March 19, 2006 | Unregistered CommenterDeasy
Wah untung dapet surat kaleng isinya bagus...kalo gw dapetnya spam melulu nih :P
March 20, 2006 | Unregistered CommenterAyu
hehehe, yah begitulah... tadinya gw juga takut, tapi lama-lama malah doyan.. hehehehe...

Yu, itu todongan udah di-apdet ya! :D
March 21, 2006 | Unregistered Commenternadia febina

PostPost a New Comment

Enter your information below to add a new comment.

My response is on my own website »
Author Email (optional):
Author URL (optional):
Post:
 
All HTML will be escaped. Hyperlinks will be created for URLs automatically.